Minggu, November 2, 2025
spot_img

BNI Ventures Gelar Spark Arc Ideathon 2025, Dorong Inovasi Fintech untuk UMKM di Daerah 3T

BNI Ventures, anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, kembali menghadirkan ajang inovasi bertajuk Spark Arc Ideathon dalam rangkaian acara BNI WondrX 2025. Program ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan ide kreatif di bidang teknologi finansial (fintech), kewirausahaan, serta pemecahan masalah bisnis.

CEO BNI Ventures, Eddi Danusaputro, menjelaskan bahwa Spark Arc dirancang untuk membuka ruang kolaborasi lebih luas. Menurutnya, solusi untuk tantangan industri perbankan tidak selalu harus lahir dari internal perusahaan.

- Advertisement -

“Di Bank BNI Group itu banyak sekali problem statement atau peluang yang kadang solusinya tidak harus selalu dari dalam. Justru bisa datang dari masyarakat umum,” kata Eddi saat ditemui di ICE BSD, Tangerang pada Sabtu (16/8).

Spark Arc Ideathon 2025 terbuka bagi mahasiswa maupun masyarakat umum. Peserta dapat mendaftar secara individu atau dalam tim, kemudian dipilih 45 orang untuk bergabung dalam kelompok. Setiap tim dibentuk dengan format khas tim rintisan, yakni terdiri dari hustler (penggerak bisnis), hipster (desain dan pengalaman pengguna), serta hacker (pengembang teknologi).

- Advertisement -

Dalam waktu 24 jam non-stop, para peserta ditantang untuk melakukan brainstorming, menyusun strategi, dan mempresentasikan solusi mereka di hadapan dewan juri. Tantangan yang diangkat berasal dari permasalahan nyata yang dihadapi BNI Group dalam sektor perbankan dan fintech.

Salah satu tim pemenang, Sparkling, berhasil mencuri perhatian juri dengan ide inovatif bertajuk “Whatsapp Super 46”. Konsep ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja Agen 46 BNI di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) melalui pemanfaatan aplikasi percakapan Whatsapp.

“Kami diminta mencari cara agar agen yang underperform di daerah 3T bisa lebih produktif. Solusi kami sederhana, menggunakan Whatsapp yang sudah dipakai sehari-hari. Dari sana nasabah bisa verifikasi, berinteraksi, bahkan langsung mendaftar Kredit Usaha Rakyat (KUR),” kata anggota tim Sparkling, Apri Haryono Hafid.

Anggota tim Sparkling, Apri Haryono Hafid, menjelaskan bahwa ide ini berangkat dari tantangan nyata di lapangan. “Banyak orang di daerah 3T enggan mengunduh aplikasi baru karena memori ponselnya terbatas, tapi mereka semua pakai Whatsapp. Jadi kami memilih platform yang paling relevan dan mudah diakses,” ujarnya.

- Advertisement -

Tim Sparkling berharap gagasan mereka dapat dikembangkan bersama BNI agar memberi manfaat bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img