PT Pegadaian (Persero) Tbk menyatakan kesiapannya untuk melunasi obligasi dan sukuk mudharabah senilai total Rp521 miliar yang akan jatuh tempo pada 16 Agustus 2025.
Informasi ini disampaikan melalui keterbukaan informasi kepada publik pada Jumat (13/6). Kepala Divisi Tresuri Pegadaian, Luh Putu Andarini, menjelaskan bahwa dana pelunasan telah disiapkan secara matang untuk memenuhi kewajiban perusahaan melunasi pembayaran Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap II Tahun 2022 Seri B sebesar Rp276 miliar.
Kemudian Pegadaian juga telah menyiapkan dana untuk melunasi Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II Tahun 2022 Seri B sebesar Rp 245 miliar.
Luh Putu menegaskan bahwa sisa plafon pinjaman perbankan hingga 31 Juli 2025 diproyeksikan masih cukup untuk melunasi seluruh kewajiban tersebut. Ini mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sehat serta manajemen risiko yang efektif dalam menghadapi jatuh tempo instrumen keuangan.
“Sumber dana berasal dari fasilitas pinjaman perbankan, dengan proyeksi sisa plafon perbankan per 31 Juli 2025 cukup untuk melunasi surat utang tersebut,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (13/6).
Adapun fasilitas perbankan yang digunakan untuk untuk pelunasan itu berasal dari pinjaman perbankan syariah. Luh Putu menyatakan bahwa proyeksi sisa plafon perbankan syariah per 31 Juli 2025 itu cukup untuk melunasi Sukuk Mudharabah tersebut.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News
