Kamis, Oktober 30, 2025
spot_img

PAM JAYA Gelar Khitanan Massal Gratis, Dapat Rekor MURI dan Apresiasi Publik

Dalam rangka memperingati HUT ke-498 Kota Jakarta, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA menyelenggarakan khitanan massal gratis yang diikuti oleh 1.293 anak dari enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Kegiatan sosial ini tidak hanya mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat, tetapi juga berhasil mencatatkan rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Khitanan massal yang dilaksanakan ini menggunakan metode modern Mahdian Klem, yang dikenal tanpa jahitan, minim risiko pendarahan, dan mempercepat proses pemulihan anak. PAM JAYA menerima penghargaan dari MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak”.

- Advertisement -

Adapun metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat.

Setiap peserta khitanan massal memperoleh berbagai fasilitas seperti celana khitan, uang saku Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang. Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta.

- Advertisement -

“Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan,” ujar Lya dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).

Apresiasi juga datang dari Ketua Umum Badan Kerja Sama Organisasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, yang menyebut kegiatan ini sebagai contoh kolaborasi efektif antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar.

“Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas,” kata Dewi.

Selain menyelenggarakan kegiatan sosial, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan untuk warga Jakarta. Salah satu wilayah yang kini mendapatkan akses air bersih adalah RPTRA Borobudur di Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang juga menjadi lokasi penutupan khitanan massal.

- Advertisement -

Pasokan air di wilayah ini bersumber dari IPA Pejompongan 1 dan akan diperkuat dengan distribusi air dari Jatiluhur, memungkinkan potensi sambungan rumah baru hingga 3.000 sambungan. Langkah ini mendukung program pengurangan penggunaan air tanah, yang menurut studi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, sudah dalam kondisi tercemar dan tidak layak konsumsi.

Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin menyatakan eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah.

“Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jerigen yang bisa mencapai Rp400 per liter,” ujar Arief.

Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.

Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu sebagai berikut.

PAM Jaya

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img