Minggu, November 2, 2025
spot_img

Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Fokus Dorong Kredit Pensiun

Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) resmi mengumumkan penerbitan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II dengan total target dana sebesar Rp 3 triliun. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Bank Mandiri Taspen dalam memperkuat portofolio kredit pensiun dan memberdayakan ekonomi para pensiunan di Indonesia.

Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama, menegaskan bahwa penerbitan obligasi ini adalah bentuk nyata komitmen perseroan dalam mendukung pengembangan wirausaha pensiunan dan memperkuat posisi sebagai bank pensiunan nomor satu di Indonesia.

- Advertisement -

“Penerbitan obligasi ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri Taspen dalam mendukung pengembangan wirausaha pensiunan serta mewujudkan visi sebagai Bank Pensiun nomor satu di Indonesia,” ungkap Maswar dalam Investor Gathering Bank Mandiri Taspen, di Jakarta, Rabu, (11/6).

“Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk membiayai pertumbuhan kredit pensiun,” lanjutnya.

- Advertisement -

Bank Mandiri Taspen menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 11,6 persen pada 2025, dengan realisasi kredit mencapai Rp51,6 triliun hingga saat ini — meningkat Rp5,4 triliun secara year-on-year.

Dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, bank menerapkan lima strategi utama. Pertama, optimalisasi nasabah eksisting, khususnya dari daftar pembayaran manfaat pensiun (Dapem) non-kredit.

Kedua, peningkatan produk unggulan seperti KUR dan auto loan untuk diversifikasi portofolio. Ketiga, sinergi strategis bersama PT Taspen dan Bank Mandiri dalam akuisisi nasabah pensiunan baru.

Keempat, penerapan prinsip kehati-hatian melalui verifikasi kesehatan nasabah dan evaluasi risiko berkala. Yang terakhir, monitoring aktif nasabah non-performer, sebagai bagian dari penguatan manajemen risiko dan upaya menjaga NPL tetap terkendali.

- Advertisement -

“Dengan berbagai strategi tersebut, bank meyakini bahwa aspirasi pertumbuhan kredit yang ditargetkan dapat dicapai secara terukur dengan tetap menjaga kualitas asset dan mendukung kinerja keuangan,” jelasnya.

Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen, Putu Apriyanto, menjelaskan bahwa dana dari obligasi ini akan digunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan dengan menekan cost of fund. Ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing di pasar pensiunan.

Hingga saat ini, Bank Mandiri Taspen melayani sekitar 565 ribu nasabah pensiunan, namun baru 300 ribuan yang telah terkonversi menjadi debitur. Dari hasil penyaringan risiko, masih ada sekitar 200 ribu nasabah potensial dengan rata-rata nilai kredit Rp 150 juta — atau potensi ekspansi mencapai hampir Rp 3 triliun.

“Setelah kita cuci secara RAC, itu masih ada sekitar 200-an ribu, dengan loan size kita rata-rata 150 juta maka, jumlah potensial kredit yang bisa kita ekspansi di sektor segmen pensiunan kurang lebih 200-an ribu nasabah pensiunan yang ada saat ini, di kali dengan Rp 150 juta, atau kurang lebih hampir Rp 3 triliunan,” jelasnya

“Yang sudah jadi nasabah di tempat kami kurang lebih 300 ribu, itu juga potensial untuk dilakukan top up, potensi top up di nasabah yang eligible itu kurang lebih ada Rp 8 triliun sampai dengan Rp 9 triliun, dari 300-an ribu eksisting debitur Bank Mandiri Taspen,” lanjutnya.

Dia menambahkan, saat ini jumlah pegawai di Indonesia ada sekitar 3,4 juta dan dari angka itu, 120 sampai dengan 130 ribu akan pensiun setiap tahun.

“Setiap tahunnya Bank Mandiri Taspen menerima 90 sampai 100 ribu pensiuna dari Taspen. Setiap tahunnya ada 50 ribu calon dbitur yang bisa kita akuisisi,” ujarnya.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img