PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) resmi menjalin kerja sama dengan PT General Electric Operation Indonesia melalui GE Healthcare (GEHC) dalam rangka mendukung pembiayaan di sektor kesehatan.
Melalui kolaborasi ini, BNI menyediakan pembiayaan bagi mitra dan vendor melalui BNIdirect Supply Chain.
Dukungan BNI untuk Industri Kesehatan
SEVP Corporate Banking BNI, Pancaran Affendi, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, menyatakan bahwa sektor kesehatan menghadapi berbagai tantangan dinamis yang dipengaruhi oleh faktor global maupun domestik.
Baca Juga: BNI DPLK Dapat Penghargaan Prestisius di WOW BRAND 2025
Dengan inisiatif ini, BNI berupaya menyatukan dua elemen utama, yaitu sektor kesehatan dan keuangan, guna menciptakan solusi inovatif. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, memperkuat pemberdayaan ekonomi, dan mendorong kesejahteraan masyarakat.
Tiga Skema Pembiayaan dalam Kerja Sama
Kerja sama antara BNI dan GE Healthcare meliputi tiga program utama, yaitu:
- Project Financing – Pembiayaan proyek pengadaan peralatan medis dan infrastruktur kesehatan bagi klien GE Operation Indonesia.
- Distributor Financing – Penyediaan modal kerja bagi distributor resmi GE Operation Indonesia.
- Pembiayaan Alat Kesehatan untuk Segmen Retail – Dukungan finansial bagi profesional medis, termasuk dokter, dalam membeli peralatan medis melalui distributor resmi GE Operation Indonesia.
Komitmen BNI untuk Layanan Keuangan yang Mudah Diakses
Pancaran Affendi menegaskan bahwa BNI berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada GE Healthcare Indonesia serta seluruh pemangku kepentingan melalui berbagai inovasi keuangan yang mudah diakses.
“Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang baru, meningkatkan investasi di sektor kesehatan, serta menyediakan dukungan finansial yang diperlukan untuk pengembangan infrastruktur dan teknologi kesehatan modern,” ujar Pancaran.
Pertumbuhan Kredit dan Laba BNI
Sebagai informasi, pada Januari 2025, BNI mencatat penyaluran kredit mencapai Rp749,8 triliun, meningkat 10,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Januari 2024 yang tercatat sebesar Rp679,9 triliun.
Sementara itu, laba bersih BNI mengalami pertumbuhan sebesar 9,7 persen yoy, mencapai Rp1,63 triliun dari Rp1,48 triliun pada Januari 2024.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News