Perusahaan pembiayaan Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan perbaikan signifikan pada tingkat kredit macet atau Non-Performing Financing (NPF). Head of Corporate Secretary & Legal MUF, Elisabeth Lidya Sirait, mengungkapkan bahwa NPF perusahaan hingga Desember 2024 tercatat sebesar 1,33%.
“Angka tersebut menunjukkan perbaikan dibandingkan Desember 2023 yang berada di level 1,48%,” ujar Elisabeth pada Jumat (21/2).
Menurut Elisabeth, angka ini tergolong stabil dan tetap terkendali, bahkan jauh di bawah rata-rata industri multifinance. Ia menambahkan bahwa peningkatan ini didorong oleh pembiayaan kepada pelanggan berkualitas, termasuk dari captive market seperti nasabah Bank Mandiri dan BSI.
“Selain itu, kami mengoptimalkan sistem monitoring dan koleksi berbasis digital yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan nasabah,” jelasnya.
Baca Juga: Pembiayaan Syariah MUF Tumbuh 11% dan Kontribusi 18,5% dari Total Penyaluran
Elisabeth juga memproyeksikan bahwa NPF MUF akan tetap terkendali hingga 2025, dengan potensi penurunan seiring implementasi strategi pengelolaan risiko yang lebih komprehensif, serta dukungan dari proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, Elisabeth menyoroti bahwa kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang diterapkan pemerintah diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat tahun ini, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja NPF di sektor pembiayaan.
Untuk menjaga stabilitas NPF sepanjang 2025, MUF telah mengadopsi pendekatan proaktif dalam mitigasi risiko pembiayaan. Strategi ini mencakup penerapan teknologi berbasis credit scoring dalam seleksi nasabah, penguatan proses kolektibilitas, pemanfaatan teknologi digital untuk monitoring debitur, evaluasi berkelanjutan terhadap portofolio pembiayaan, serta edukasi konsumen guna menjaga komitmen pembayaran.
Lebih lanjut, Elisabeth mengungkapkan bahwa segmen dengan rasio NPF tertinggi berasal dari pembiayaan kendaraan bekas, terutama motor bekas yang memiliki risiko lebih tinggi.
“Namun, MUF berhasil mengelola portofolio pembiayaan dengan baik, sehingga total NPF tetap jauh di bawah batas yang ditetapkan regulator maupun rata-rata industri,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News
































