Sabtu, Februari 15, 2025
spot_img

Crazy Rich Belanja Luar Negeri, Ekonomi RI Rugi Rp324 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, merilis hitungan potensi kerugian ekonomi akibat belanja masyarakat kelas atas (crazy rich) ke luar negeri. Ia menyebut, angka kerugian yang diestimasi jauh lebih kecil dibandingkan perhitungan Himpunan Peritel dan Penyewa Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

Menurut Airlangga, potensi perputaran uang yang hilang hanya sekitar Rp324 triliun, jauh dari estimasi Hippindo yang mencapai Rp3.280 triliun atau US$200 miliar dengan asumsi kurs Rp16.402 per dolar AS.

- Advertisement -

“Kita hitung kalau (crazy rich) belanja (di luar negeri) itu rata-rata katakanlah yang paling konservatif US$2.000 (per orang),” kata Airlangga di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).

“Jadi, kira-kira Rp324 triliun (potential loss dari 10 juta orang kaya di Indonesia yang belanja ke luar negeri),” tegasnya.

- Advertisement -

Dalam perhitungan Airlangga, belanja per orang sekitar Rp32 juta dikalikan dengan 10 juta orang kaya menghasilkan potensi kehilangan sebesar US$20 miliar atau Rp328 triliun. Sementara itu, Hippindo sebelumnya memperkirakan belanja per orang kaya berkisar antara US$10 ribu hingga US$20 ribu, yang mengakibatkan potensi kerugian mencapai Rp3.280 triliun.

Airlangga mengakui bahwa kendala utama dalam mengatasi pola belanja orang kaya adalah daya saing harga barang di dalam negeri yang kalah dibandingkan luar negeri. Faktor bea masuk, pajak penghasilan impor, dan pajak pertambahan nilai (PPN) membuat harga barang di Indonesia lebih mahal.

“Harganya (di luar negeri) lebih kompetitif (lebih murah). Tentu beda antara Indonesia yang katakanlah untuk barang-barang yang masuk di mal kan kena bea masuk 25 persen, kemudian kena PPh (pajak penghasilan impor), kena pajak pertambahan nilai (PPN),” beber sang menko.

“Jadi, dibandingkan misalnya dengan Singapura itu kan enggak ada (bea dan sejumlah pajak). Jadi, secara otomatis barang di kita itu lebih mahal daripada di tempat lain,” tegas Airlangga.

- Advertisement -

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah sempat mengusulkan solusi agar para orang kaya itu belanja di Indonesia saja. Ia meminta impor barang-barang branded dipermudah.

Namun, Airlangga menegaskan selama ini impor barang mewah sudah mudah. Asalkan, tetap membayar sederet pungutan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan.

“Sekarang juga mudah (impor barang branded), yang penting bayar bea masuk. Selama dia (importir) bayar bea masuk dan PPh impor, bayar PPN, selesai,” tandasnya.

Kendati demikian, anak buah Presiden Prabowo Subianto itu belum merinci lebih lanjut apa langkah konkret pemerintah untuk memulangkan potensi perputaran uang sebanyak itu.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img