PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencatatkan pencapaian signifikan pada tahun 2024 dengan mencatatkan fee sebesar Rp1,6 triliun dari total transaksi AgenBRILink. Transaksi yang tercatat mencapai Rp1,583 triliun sepanjang tahun, dengan AgenBRILink mendapatkan hingga 2-3 kali lipat fee yang diterima BRI. Hal ini merupakan wujud nyata dari konsep sharing economy yang turut melibatkan masyarakat.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa model ini memberikan dampak langsung bagi masyarakat. “Dari total transaksi AgenBRILink sebesar Rp1.583 triliun pada tahun 2024, AgenBRILink bisa mendapatkan 2 sampai 3 kali lipat dari fee yang diterima BRI. Hal tersebut merupakan bentuk sharing economy yang nyata bagi masyarakat,” katanya, Senin (13/1).
Sejak akhir Desember 2024, BRI mencatatkan jumlah AgenBRILink yang mencapai 1,06 juta agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah agen ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 740 ribu agen. Kini, AgenBRILink hadir di lebih dari 62 ribu titik layanan, mencakup lebih dari 80% wilayah Indonesia.
Keberadaan AgenBRILink yang tersebar di warung dan toko kelontong mempermudah masyarakat mengakses layanan perbankan BRI, mendukung akselerasi inklusi keuangan di tanah air. AgenBRILink memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi seperti tarik tunai, transfer, dan pembayaran tagihan dengan efisien.
Sunarso juga mencatat bahwa meski jumlah kantor BRI menurun dari 9.030 unit pada 2020 menjadi 7.594 unit per September 2024, jumlah AgenBRILink justru terus berkembang pesat. Hal ini menunjukkan bahwa BRI semakin mengandalkan layanan digital dan agen untuk memperluas akses keuangan, serta memastikan adanya distribusi ekonomi yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Di samping untuk memperluas dan mempermudah akses layanan perbankan, Sunarso juga mencatat bahwa AgenBRILink dimaksudkan untuk memastikan terjadinya sharing economy yang berarti pertumbuhan ekonomi secara inklusif yang melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya.
“Kami tidak menambah kantor baru untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam layanan perbankan. (Dalam hal ini) Agen BRILink memainkan peran kunci dalam menciptakan ekonomi berbagi (sharing economy) yang lebih inklusif,” kata Sunarso.
Perseroan menyampaikan, AgenBRILink telah menjadi katalisator sharing economy yang memberikan manfaat bagi banyak pihak. Keberadaan AgenBRILink memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi seperti tarik tunai, transfer, hingga pembayaran tagihan secara efisien.
Selain itu, keberadaan AgenBRILink juga menciptakan peluang usaha bagi masyarakat setempat. Menjadi AgenBRILink tidak hanya memberikan tambahan pendapatan, tetapi juga menjadikan mereka sebagai agen perubahan dalam memperkenalkan layanan keuangan kepada masyarakat sekitar.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News