Sabtu, Januari 18, 2025
spot_img

Erick Usulkan Merger PTPN dan Perhutani untuk Dukung Swasembada Pangan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan penggabungan antara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perum Perhutani sebagai langkah strategis untuk memperkuat program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Dengan merger ini, Erick berharap lahan yang dimiliki kedua perusahaan tersebut bisa mencapai 2,2 juta hektare dan mendukung peta swasembada pangan nasional.

- Advertisement -

“Kita sedang usulkan PTPN merger dengan Perhutani sehingga kita punya luas lahan 2,2 juta hektare sehingga kita bisa memetakan kembali mana yang mendukung swasembada pangan,” ujar Erick dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (4/11).

Saat ini, Kementerian BUMN tengah melakukan pemetaan ulang perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pangan. Menurut Erick, penggabungan PTPN dan Perhutani akan memungkinkan perluasan lahan yang digunakan untuk produksi pangan, terutama untuk mendukung swasembada gula.

- Advertisement -

“Kita tahu, kita mau swasembada gula tapi lahannya tidak cukup. Nah ini yang harus kita remapping apalagi beberapa industri sudah mulai kalah bersaing, ini yang coba kita lakukan,” kata Erick.

Tidak hanya di sektor pangan, Erick Thohir juga akan mengusulkan merger di klaster karya, infrastruktur, dan logistik. Untuk sektor infrastruktur, Kementerian BUMN masih menunggu persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum, mengingat perusahaan-perusahaan yang dimerger memiliki proyek bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

“Kita mendorong tentu konsolidasi di infrastruktur. Kita sedang menunggu suratnya. Kalau ini terjadi, nanti di infrastruktur ada Adi Karya, Hutama Karya, Perumnas dan PP (PT PP) saja, jadi tidak sebanyak sebelumnya,” katanya.

Di sektor logistik, akan ada penggabungan antara PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry. Penggabungan ini bertujuan menciptakan pelabuhan-pelabuhan khusus untuk impor, yang diharapkan dapat memperkuat sektor kemaritiman Indonesia.

- Advertisement -

“Ini bagaimana kita harus punya keberpihakan, bagaimana pelabuhan-pelabuhan kita, kita tentukan untuk akses daripada impor. Karena impor ini banyak yang dumping impor sehingga membunuh UMKM kita,” ucap Erick.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img