InfoEkonomi.ID – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui program Ajang Kolaborasi Seluruh Insan (AKSI), yang bertujuan menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan di Desa Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. Program ini melibatkan 100 karyawan dari berbagai bidang, seperti pemasaran, SDM, riset, dan anggaran, untuk berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Melansir cnbcindonesia.com, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan, menyatakan bahwa melalui AKSI, karyawan tidak hanya fokus pada keuntungan perusahaan, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan. “Hal ini sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam pendidikan dan peningkatan kompetensi,” ungkapnya.
Pemilihan Desa Dieng Kulon didasarkan pada potensi pertanian lokal, dengan luas lahan pertanian kentang mencapai 163.000 hektar. Program ini memiliki empat fokus utama: pertanian, pendidikan, lingkungan, dan sosial, diharapkan dapat memberikan manfaat optimal bagi komunitas setempat. Selain itu, program AKSI berkolaborasi dengan 24 stakeholder, termasuk pemerintah dan petani, untuk menciptakan ekosistem yang terintegrasi dengan rantai nilai perusahaan.
Koordinator Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN, Hera Zera, menekankan pentingnya program ini dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Kita harapkan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia dapat memberikan dampak positif, terutama di bidang pendidikan, lingkungan, dan ekonomi,” jelasnya.
Program AKSI diharapkan dapat membantu kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan dapat direplikasi di daerah lain pada tahun 2025. Ini merupakan pengembangan dari program Social Tour Dambaan yang sukses dilaksanakan tahun lalu dan mendapatkan penghargaan Platinum di Anugerah Bisnis Indonesia Social Responsibility Awards (BISRA) 2024.
Tina menutup pernyataannya dengan harapan bahwa AKSI tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga mendorong petani untuk memperhatikan praktik pertanian berkelanjutan yang menguntungkan bagi semua pihak.

































