InfoEkonomi.ID – Kendaraan listrik (Electronic Vehicle / EV) semakin mendapat perhatian. Hingga Agustus 2024, total pembiayaan untuk kendaraan listrik di Indonesia telah mencapai Rp29 triliun, yang mencakup 5,3% dari total piutang.
Rully Setiawan, Direktur Finance and Risk Management Mandiri Utama Finance, optimis bahwa pertumbuhan ini akan terus berlanjut. “Kami yakin bisa tumbuh pesat lagi dari tahun ke tahun,” ungkapnya dalam acara Repnas di Jakarta, Senin (14/10).
Namun, tantangan masih ada. Rully menyebutkan bahwa harga kendaraan listrik yang tinggi, kurangnya infrastruktur pengisian daya, dan ketidakpastian nilai jual kembali menjadi hambatan utama.
Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas OJK, juga mencatat bahwa penyaluran pembiayaan kendaraan listrik terus meningkat, sejalan dengan dukungan pemerintah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Kenaikan signifikan juga terlihat dalam penjualan mobil listrik. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa sepanjang semester pertama 2024, penjualan mobil listrik mencapai 11.940 unit, meningkat 104,13% dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, penjualan pada bulan Juli 2024 saja tercatat sebanyak 4.310 unit, dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, pasar kendaraan konvensional mengalami penurunan, dengan penjualan mobil nasional di bulan Juli 2024 mencapai 74.160 unit. Dengan dinamika ini, sektor kendaraan listrik diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan ekosistem green financing di Indonesia.
