InfoEkonomi.ID – Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menyatakan keyakinannya bahwa produksi beras di Provinsi Sulawesi Selatan akan meningkat menjadi 32 juta ton pada 2025. Peningkatan ini diharapkan terjadi berkat penerapan teknologi mekanisasi pertanian yang mulai digunakan secara luas oleh petani saat panen raya.
“Insya Allah lebih tinggi dari tahun ini. Mudah-mudah kalau tahun ini katakanlah mungkin 30 juta ton, tahun depan sudah bisa naik 32 juta ton per tahun,” kata Amran saat menghadiri panen raya di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (11/10).
Amran menjelaskan bahwa untuk mencapai target ini, diperlukan transformasi teknologi pertanian. Penggunaan alat-alat pertanian modern, seperti mesin panen, mampu menekan biaya hingga 60-70 persen. Selain itu, hal ini juga dapat mengurangi kehilangan beras (losses) hingga 10 persen yang biasanya terjadi dalam panen tradisional.
Baca juga : Mentan Optimistis Indonesia Bisa Ekspor 5 Juta Ton Beras, Targetkan Swasembada Pangan
“Menjadi Menteri Pertanian syaratnya punya skil untuk menanam padi dengan kecepatan tinggi. Tapi, kita harus bertransformasi dari pertanian tradisional menjadi moderen. Sekarang saatnya kita operasikan alat panen, sehingga menekan biaya 60-70 persen,” paparnya kepada wartawan.
Dengan bertransformasi menjadi moderen, kata Amran, akan menekan lostsis atau kehilangan beras hingga 10 persen saat panen tradisional dan bisa ditarik serta mengurangi biaya yang akhirnya dapat meningkatkan produksi.
Dalam sebelas bulan terakhir, Amran telah berkeliling ke seluruh Indonesia untuk memastikan ketersediaan pangan. Ia menargetkan bahwa dalam tiga tahun ke depan, Indonesia akan menjadi pusat pangan global dengan mencapai swasembada pangan.
“Mimpi kita tiga tahun ke depan Indonesia akan swasembada pangan. Bahkan akan menjadi lumbung pangan dunia nantinya. Kita bangun, cetak sawah di Kalimantan tengah, Kalimantan selatan, Sumatera Selatan, Aceh, Jambi, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan,” sebut dia.
“Terakhir, kita bangun di Merauke satu juta hektare. Itu kita siapkan dalam rangka menyiapkan pangan untuk generasi kita ke depan. Insya Allah, kita akan swasembada pangan tiga tahun mendatang,” paparnya optimistis.
Selain itu, Mentan juga menargetkan keterlibatan 50 ribu anak muda dalam revolusi pertanian ini. Dengan pendapatan bulanan yang bisa mencapai Rp10 juta per orang, ia optimis sektor pertanian modern akan semakin berkembang di Indonesia.
“Yang terpenting adalah dalam pertanian modern ini keterlibatan generasi muda yang jumlahnya banyak. minimal pendapatan mereka 10 juta per orang dan targetnya adalah 50 ribu pemuda turun ke sawah. Semua kita gerakkan agar pertanian di Indonesia semakin berkembang,” katanya.
Sejauh ini, realisasi perluasan areal tanam di Sulsel telah mencapai 97,53 persen dengan luasan 106.710 hektare dari total target 109.412 hektare.
Sementara untuk Kabupaten Gowa yang merupakan kawasan penopang pangan di bagian selatan Sulsel capaian luas tambah tanam (LTT) sudah lebih dari 100 persen yaitu 71.230 hektare dari target 70.087 hektare.
Artikel ini kami lansir dari ANTARA yang berjudul “Mentan targetkan produksi beras di Sulsel 32 juta ton pada 2025”

































