InfoEkonomi.IDÂ – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan signifikan dalam impor beras Indonesia. Pada periode Januari hingga Agustus 2024, total impor beras mencapai 3,05 juta ton, turun sebesar 21,81% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa nilai total impor beras tersebut mencapai USD 1,91 miliar. Impor beras selama delapan bulan pertama tahun ini menyumbang 1,05% dari total nilai impor non-migas Indonesia.
“Total impor beras dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai 3,05 juta ton atau senilai US$1,91 miliar dan memberikan andil 1,05 persen dari total nilai impor non migas Indonesia,” ujar Pudji dalam konferensi pers, Selasa (17/9).
Baca juga :Â Bulog Jamin Ketersediaan Beras untuk Bansos Meski Kemarau Panjang
Pada bulan Agustus 2024 saja, impor beras tercatat sebanyak 202,66 ribu ton, menurun dibandingkan bulan Juli yang mencapai 208,80 ribu ton. Jika dibandingkan dengan Agustus 2023 yang mencapai 259,17 ribu ton, terjadi penurunan sebesar 21,81% dalam impor beras bulan lalu.
Adapun tiga negara impor beras utama adalah:
1. Thailand 1,13 juta ton atau senilai US$734,78 juta
2. Vietnam 870 ribu ton atau US$542,86 juta
3. Pakistan 460 ribu ton atau US$290,56 juta.
Selain beras, beberapa komoditas utama yang masih diimpor adalah gula sebanyak 3,38 juta ton atau US$2 miliar dan gandum sebanyak 8,44 juta ton atau senilai US$2,56 miliar sejak awal tahun sampai Agustus ini.