Senin, Januari 20, 2025
spot_img

Akuisisi OTO Grup Selesai, Aset BTPN Meningkat Menjadi Rp 239,84 Triliun

InfoEkonomi.ID – Setelah menyelesaikan akuisisi saham OTO Grup pada akhir Maret 2024, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) melaporkan kenaikan total asetnya sebesar 19,1% year to date (ytd) menjadi Rp 239,84 triliun pada kuartal I-2024, dari sebelumnya Rp 201,45 triliun pada akhir Desember 2023.

Dalam perbandingan tahunan (year on year), total aset Bank BTPN meningkat sebesar 17,57% dari Rp 204 triliun pada kuartal I-2023.

- Advertisement -

Ini mengakibatkan peningkatan total penyaluran kredit Bank BTPN sebesar 24% year on year menjadi Rp 186,56 triliun pada akhir Maret 2024 dari Rp 149,90 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut mencakup penyaluran kredit dari PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF)—OTO Group, yang menjadi bagian dari Bank BTPN setelah akuisisi kedua perusahaan pembiayaan tersebut selesai pada akhir Maret 2024.

- Advertisement -

Secara organik, Bank BTPN juga mencatat peningkatan penyaluran kredit di luar OTO Group sebesar 8,5% year on year, dengan pertumbuhan yang terutama didorong oleh segmen korporasi dan komersial (9%), segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (18%), segmen Jenius (154%), dan segmen Joint Finance (607%).

“Dalam pernyataan resminya, Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN, menyatakan, ‘Bank BTPN akan terus berupaya untuk tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan publik yang relevan untuk masyarakat dan nasabah kami.'”

Bank BTPN juga berhasil mempertahankan kualitas kredit yang baik dengan rasio gross non-performing loan (NPL) sebesar 1,83% pada akhir Maret 2024, lebih rendah dari rata-rata industri yang mencapai 2,4% pada akhir Februari 2024.

Meskipun suku bunga masih tinggi, pendapatan bunga bersih Bank BTPN mengalami kenaikan sebesar 3% year on year menjadi Rp 3,02 triliun dari Rp 2,94 triliun.

- Advertisement -

Peningkatan pendapatan bunga bersih, terutama dari pendapatan bunga kredit, juga menyumbang pada kenaikan pendapatan operasional (konsolidasi) sebesar 1% year on year, dengan net interest margin (NIM) yang tetap di level 6,02%.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img