InfoEkonomi.ID – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah memperoleh sertifikat ISO 22301:2019 untuk Sistem Manajemen Keberlangsungan Bisnis (Business Continuity Management System/BCMS). Raihan ini menandai sebuah langkah penting dalam memastikan kelancaran operasional dan kepuasan nasabah di masa mendatang.
Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto, menyampaikan bahwa penerimaan sertifikasi ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi BRI. “BRI akan terus berupaya meningkatkan sistem manajemen kontinuitas bisnis guna memastikan operasional yang lancar dan kepuasan nasabah yang lebih baik di masa depan,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Sertifikat ISO 22301:2019 BCMS tersebut resmi diterima oleh BRI pada Jumat (19/4/2024). Standar ini diakui sebagai pedoman keberlangsungan operasional yang sesuai dengan standar operasional transaksi keuangan perbankan di seluruh dunia, bertujuan untuk menjaga keberlangsungan bisnis.
Agus mengatakan ISO 22301 akan menciptakan standar yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam mengintegrasikan sebuah proses bisnis terbaik dalam BCMS sekaligus untuk menyelaraskan dengan regulasi yang berlaku.
Dengan penerapan ISO 22301 jangka panjang, imbuhnya, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan bahwa bisnis tersebut andal dalam menghadapi berbagai kondisi, baik yang terprediksi maupun tidak terprediksi khususnya di era disrupsi saat ini.
Agus menambahkan sertifikasi ISO 22301 juga merupakan upaya preventif dalam menghadapi berbagai risiko dan kejadian darurat untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan.
Setelah mendapatkan sertifikasi ISO BCMS 22301, BRI berkomitmen untuk terus menjaga serta mempertahankan kualitas dan standar penerapan BCMS, terutama terkait dengan ruang lingkup ISO yaitu banking financial transaction.
Nantinya, BRI akan melaksanakan audit surveillance saat maksimal satu tahun sejak sertifikat diterima. Penyelenggaraan audit tersebut merupakan wujud dari menjaga standar ISO BCMS 22301.
“Ke depan nanti diharapkan perlu adanya perluasan ruang lingkup ISO BCMS 22301 untuk memastikan di setiap aspek kritikal dari proses bisnis bank sudah memiliki penerapan business continuity management yang baik dan terstandar,” kata Agus yang dilansir dari ANTARA.