InfoEkonomi.IDÂ – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mengajak para nasabah untuk menggunakan fitur autodebet maupun mobile banking BCA Syariah dalam menunaikan zakat dengan lebih mudah melalui akses layanan digital yang disediakan.
Direktur BCA Syariah, Ina Widjaja, menjelaskan bahwa fitur autodebet tersedia di berbagai produk simpanan seperti tabungan, giro, dan deposito. Menurutnya, fitur ini memungkinkan nasabah untuk secara otomatis menunaikan zakat setiap bulannya tanpa perlu khawatir tentang kelupaan.
“Autodebet itu sistem yang menurut saya cukup baik dan fleksibel. Mengingatkan pada para nasabah bahwa zakat itu bisa diberikan setiap bulan tanpa harus dia berpikir ‘apakah saya sudah bayar zakat atau belum’,” kata Ina saat media gathering yang dilansir dari ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ina menjelaskan bahwa dengan adanya autodebet, imbal hasil yang diperoleh nasabah dari produk simpanan akan otomatis didebet sebesar 2,5 persen untuk zakat. Hal ini memastikan bahwa nasabah tidak akan lupa untuk menunaikan zakat, serta semakin besar jumlah simpanan, semakin besar pula zakat yang diberikan.
“Jadi semakin banyak dia (nasabah) menaruh dana di BCA Syariah, maka imbal hasilnya akan makin besar, otomatis zakat yang diberikan juga akan makin besar,” kata dia.
Selain fitur autodebet, nasabah BCA Syariah juga dapat membayar zakat melalui layanan e-channel seperti BCA Syariah Mobile dan Klik BCA Syariah. Hal ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transfer zakat kapan pun dan di mana pun mereka berada.
Corporate Secretary BCA Syariah Nadia Amalia mengatakan, transfer zakat melalui mobile banking menjadi cara yang paling digemari nasabah BCA Syariah. Dia mencatat, sekitar 90 persen transfer zakat yang masuk ke rekening Lembaga Amil Zakat (LAZ) berasal dari mobile banking BCA Syariah dengan hampir 60 persen di antaranya merupakan nasabah perempuan.
Apabila dilihat dari usia, kelompok nasabah yang berusia 25-40 tahun mendominasi penggunaan mobile banking untuk transfer zakat. Sementara usia di atas 40 tahun, kata Nadia, kemungkinan masih menyukai cara konvensional dengan menyetor zakat secara langsung di LAZ atau datang langsung ke masjid terdekat.
“Sejalan dengan tren perbankan digital saat ini, jadi transaksi-transaksi digital itu memang diminati untuk usia yang relatif muda. Terbukti dari user yang kami cek di mobile banking, ternyata usia 25-40 tahun itu yang paling banyak melakukan transfer (zakat) melalui mobile banking,” kata Nadia.
Sementara itu, Ina menambahkan bahwa jumlah nasabah yang menggunakan fitur autodebet untuk menunaikan zakat tercatat sekitar 6 ribu nasabah. Ke depannya, kata dia, BCA Syariah akan terus berupaya meningkatkan kesadaran nasabah untuk memanfaatkan fitur autodebet sehingga diharapkan jumlah nasabah yang menggunakan layanan ini dapat meningkat.
Adapun total transaksi zakat di BCA Syariah, baik melalui autodebet maupun mobile banking, Ina memperkirakan dana yang terkumpul setiap bulan di sepanjang tahun 2023 rata-rata sekitar Rp300 juta.
Pada kesempatan yang sama, BCA Syariah turut menyerahkan dana zakat nasabah kepada salah satu LAZ yang bekerja sama dengan perseroan yaitu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Menurut Ina, penyerahan dana zakat ini merupakan bentuk pelaksanaan tanggung jawab perseroan dalam menyalurkan dana zakat nasabah yang dititipkan kepada BCA Syariah.
“Kami bermitra dengan Baznas RI karena kredibilitasnya dalam mengelola dana zakat secara nasional sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk meningkatkan perekonomian para mustahik,” kata Ina.