InfoEkonomi.ID – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) memproyeksikan suku bunga acuan Bank Indonesia akan relatif melandai, setidaknya pada semester II 2024.
Melihat hal tersebut, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan bank bjb tidak agresif mematok pertumbuhan yang terlampau tinggi, melainkan hanya mengimbangi pertumbuhan penyaluran kredit yg diberikan.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menilai untuk 2024 suku bunga acuan Bank Indonesia terlihat akan melandai, setidaknya pada semester II.
Oleh sebab itu, menurutnya Bank BJB tidak agresif mematok pertumbuhan yang terlampau tinggi, melainkan hanya mengimbangi pertumbuhan penyaluran kredit yg diberikan.
“Mengenai suku bunga depositonya sendiri, kami tentu mengacu pada perkembangan dari benchmark rate, dalam hal ini BI Rate. Untuk prospek ke depan, dengan tekanan kenaikan suku bunga yang kita lihat sudah melandai, kami melihat benchmark rate akan mulai mengalami penurunan setidaknya di semester kedua tahun 2024 ini,” katanya yang dilansir dari Kontan.co.id
Ia juga menyinggung sepanjang kondisi geopolitik tidak mengalami eskalasi serta tidak ada kejutan-kejutan lain yang dapat menimbulkan sentimen negatif maka cukup positif agar suku bunga acuan turun, begitupun bunga deposito nantinya.
Sebelumnya, penyesuaian suku bunga deposito Bank BJB pada 2023 lalu dilakukan dengan memperhatikan tingkat pertumbuhan penyaluran kredit serta kondisi likuiditas, sehingga tekanan biaya dana dapat terkelola.
Sebagai informasi, per November 2023 deposito yang dihimpun Bank BJB sebesar Rp 75,5 triliun atau tumbuh 2,5% secara tahunan.