InfoEkonomi.IDÂ – PT MNC Life Assurance (MNC Life) memandang kanal bancassurance memiliki potensi tumbuh signifikan di 2024 ini. Hal ini didorong oleh adanya peningkatan daya beli masyarakat.
Presiden Direktur PT MNC Life Assurance Risye Dillianti, mengatakan produk tradisional yang dijual melalui bank saat ini berhasil meraih tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Hal ini terutama berbeda dengan produk unit link yang belakangan ini mengalami penurunan kepercayaan.
“Peningkatan kepercayaan pada produk tradisional membuka peluang pertumbuhan yang positif untuk kanal bancassurance pada tahun depan,” ucapnya dilansir dari Kontan.co.id, Jumat (29/12).
Untuk meningkatkan performa kanal bancassurance, MNC Life akan menerapkan strategi komprehensif pada tahun depan. Risye menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut mencakup pengembangan produk inovatif yang lebih menarik bagi nasabah.
“Selain itu, mempersiapkan produk yang dapat mengakomodir target segmen usia 25 sampai dengan 40 tahun, pelatihan intensif dan dukungan kuat bagi agen, pengembangan digitalisasi proses penjualan, pengembangan kemitraan strategis, dan pelayanan pelanggan yang responsif,” ujarnya.
Dengan penerapan strategi ini, Risye berharap dapat mengoptimalkan kinerja kanal bancassurance dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Meskipun demikian, dia juga mencatat beberapa faktor risiko yang dapat menghambat kinerja kanal bancassurance, termasuk fluktuasi kondisi ekonomi, perubahan regulasi, dan faktor eksternal seperti perubahan tren konsumen atau peristiwa luar biasa.
Risye menyebutkan bahwa persaingan bunga juga perlu diperhatikan, terutama pada produk asuransi berjangka pendek dengan imbal balik tinggi namun berisiko tinggi.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya memiliki strategi yang responsif dan fleksibel untuk mengatasi risiko-risiko tersebut dan menjaga kinerja kanal bancassurance.
Data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa kanal distribusi bancassurance menyumbang pendapatan premi sebesar Rp 56,08 triliun.
Meskipun mengalami penurunan sebesar 14,6% Year on Year (YoY) hingga kuartal III-2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Risye optimis bahwa potensi pertumbuhan tetap positif di masa mendatang.