InfoEkonomi.ID – PT KB Bukopin Tbk (BBKP) sukses menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) VII dalam bentuk right issue, berhasil mengumpulkan tambahan dana sebesar Rp11,99 triliun pada tahun 2023. Tujuan utama dari penggalangan dana ini adalah untuk mendukung ekspansi kredit berkualitas.
Berdasarkan informasi yang terungkap, BBKP berhasil menghimpun dana sebesar Rp11,99 triliun dari pelaksanaan right issue pada tahun 2023.
Namun, perlu dicatat bahwa terdapat biaya emisi sebesar Rp60,61 miliar, sehingga dana bersih yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp11,93 triliun.
Manajemen BBKP menegaskan bahwa penggunaan dana tersebut akan sesuai dengan prospektus yang telah dipublikasikan oleh perseroan. Dalam pengungkapan informasi pada Senin (15/1/2024), manajemen menjelaskan bahwa hingga akhir tahun 2023, sejumlah Rp592,9 miliar dari dana hasil right issue telah dialokasikan sebagai tambahan investasi pada perusahaan anak, yakni PT KB Bukopin Finance.
Selain itu, sebesar Rp880 miliar dialokasikan untuk mendukung PT Bank KB Bukopin Syariah. Sebagian besar dana hasil right issue, yakni Rp6,08 triliun, direncanakan untuk ekspansi kredit baru yang berkualitas tinggi.
Ekspansi ini akan difokuskan pada segmen ritel, UKM, wholesale, dan Indonesia-Korea business link. Dengan langkah ini, PT KB Bukopin Tbk berupaya memperkuat posisinya di pasar dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan sektor keuangan di Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank KB Bukopin Woo Yeul Lee mengatakan seiring dengan tambahan dana tersebut, bank masih dalam jalan yang positif untuk bersih-bersih.
Bank KB Bukopin juga sedang dalam upayanya mengubah kondisi keuangan yang merugi menjadi laba.
Tercatat, Bank KB Bukopin masih mencatatkan rugi Rp3,37 triliun pada kuartal III/2023, membengkak dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,63 triliun.
Terdapat dua target yang dicanangkan bank untuk meraup laba. Pertama, bank menargetkan untuk mengubah keadaan laba operasional pra-pencadangan (PPOP) ke level positif pada 2024.
“Kedua, untuk net profit tren positif kami sedang berupaya keras dan kemungkinan di 2025 ke depan [net profit positif],” ujarnya.
Adapun, dalam mencapai net profit yang positif atau laba bersih, bank saat ini tengah berupaya untuk penyelesaian kredit bermasalah.
“Untuk net profit itu sendiri di dalamnya ada pencatatan CKPN [cadangan kerugian penurunan nilai] penyelesaian kredit bermasalah. Jadi, bahwa KB so far masih on track, no issue masih sesuai rencana,” tutur Woo Yeul Lee yang dilansir dari Bisnis.com