InfoEkonomi.ID – Sebagai BUMN yang memiliki pabrik di Karawang, Peruri berupaya menurunkan angka stunting di wilayah sekitar. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Karawang untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Untuk itu, Peruri membuka Program Penanggulangan Stunting untuk Desa Parungmulya, Karawang di Kantor Desa Parungmulya pada 30 Agustus 2023 lalu.
Acara ini dibuka oleh Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri, Ratih Sukma Pratiwi yang disaksikan oleh Kepala Desa Parungmulya Karawang, perwakilan dari Bappeda Karawang, Dinas DPPKB Karawang, Dinas Kesehatan Karawang, Universitas Singaperbangsa Karawang dan Puskemas Ciampel.
Ini merupakan salah satu program TJSL Peruri di bidang kesehatan untuk meningkatkan gizi balita dan menurunkan angka stunting yang ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang.
Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Karena mengalami kekurangan gizi menahun, pertumbuhan bayi stunting kurang dari standar balita seumurnya.
Masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.
Tahun ini, Peruri fokus menanggulangi 13 balita stunting yang berada di Desa Parungmulya, di mana Desa Parungmulya merupakan salah satu desa Lokus (Lokasi Khusus) dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karawang tahun 2022.
Program Penanggulangan Stunting yang dijalankan Peruri akan dilaksanakan selama 5 bulan.
Program tersebut meliputi kegiatan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) terkait stunting kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak stunting, pemberian obat cacing serta pemberian makan siang kepada balita stunting.
Dalam menjalankan program ini, Peruri bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa Karawang serta dengan Pemerintah Desa Parungmulya dan kader-kader posyandu selama pelaksanaan kegiatannya.
“Kami melihat di Karawang masih terdapat masalah stunting khususnya di Desa Parungmulya oleh karena itu kami berupaya mengatasi masalah tersebut melalui penyelenggaraan program penanggulangan stunting.
“Program ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, kepada bangsa dan negara serta sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Ratih Sukma Pratiwi, Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri.
Program penanggulangan stunting merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan.
Program ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil, serta pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu.
Percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas.
Peran aktif dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam memastikan pelaksanaan program penanggulangan stunting dapat berjalan dengan baik di masing-masing daerah guna mempersiapkan generasi emas Indonesia pada 2045.
































