Senin, November 17, 2025
spot_img

OJK Panggil AdaKami Usut Dugaan Peminjam Akhiri Hidup Akibat Diteror

InfoEkonomi.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memanggil salah satu perusahaan pinjaman online yang bernama PT Pembiayaan Digital Indonesia alias AdaKami.

Pemanggilan ini akibat adanya dugaan salah satu peminjam yang mengakhiri hidupnya pada Mei 2023 karena tidak mampu membayar serta diteror debt collector.

- Advertisement -

Deputi Komisioner Perlindungan Konsumen OJK Sarjito menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pendalaman dalam membuat penjelasan perkaranya. OJK meminta seluruh pihak untuk menunggu proses pendalaman tersebut.

“Sedang dilakukan pendalaman untuk membuat terang perkaranya dengan memanggil para pihak terkait. Tunggu aja prosesnya ya nanti aku kabari semuanya,” kata Sardjito kepada dilansir dari kumparan, Rabu (20/9).

- Advertisement -

Mengutip tweet @rakyatvspinjol, korban yang diduga bunuh diri mendapat teror dan cacian dari pihak AdaKami hingga dapat pemecatan korban berjenis kelamin laki-laki, yang memiliki seorang anak balita perempuan berusia 3 tahun.

“Di cerita ini, aku akan pakai inisial K (korban). Korban adalah seorang suami dan ayah, yang memiliki seorang anak balita perempuan. Usia anaknya masih 3 tahun,” tulis cuitan @rakyatvspinjol, dikutip Rabu.

Saat korban sulit membayar tunggakan pinjol dan telat membayar, teror dari debt collector AdaKami berdatangan. Teror pertama menyebabkan korban dipecat dari kantornya. DC Adakami terus menerus menelepon ke kantor korban yang akhirnya mengganggu kinerja operator telepon.

“Setelah itu, teror order fiktif Gojek/Gofood pun berdatangan. Dalam 1 hari, ada 5-6 order fiktif yang datang ke rumahnya. Driver ojol kadang ada yang mengerti kalau itu order fiktif, namun ada juga yang ngotot disuruh bayar,” sambungnya.

- Advertisement -

Pihak keluarga mengangkat telepon yang terus menerus meneror K setelah K meninggal. Orang tersebut mengaku dari pihak Adakami. Teror debt collector masih terus berlanjut dan masih terus mengirimkan order fiktif Gofood ke rumah korban, meskipun korban sudah meninggal dunia.

“Kasus ini pernah sampai di tangan kepolisian, polisi lah yang menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K. Di dalamnya K menulis dengan sangat jelas bahwa ‘AdaKami telah merusak hidupnya’,” lanjutnya, dilansir dari Kumparan

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img