InfoEkonomi.ID – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim kembali menggelar perayaan HUT ke-62 yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Hal itu sesuai dengan tema yang diangkat Bank Jatim pada usianya yang ke-62 kali ini, yakni Grow Together.
Dalam HUT ke-62 Bank Jatim, banyak produk-produk baru yang diluncurkan dan salah satunya adalah JConnect Pro. Lewat aplikasi ini, masyarakat dapat membuka rekening Bank Jatim lewat online kapan pun dan di mana pun tanpa harus datang ke kantor.
“Hanya dengan mengisi data diri dan verifikasi data dengan video banking, maka nasabah sudah bisa memiliki rekening Bank Jatim, cepat dan praktis,” kata Busrul.
”Potensi pasar layanan JConnect Pro ini masih sangat terbuka lebar dan peluncuran produk baru ini juga untuk meningkatkan daya saing, product image, dan corporate image Bank Jatim,” tambahnya.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman pun berharap agar kinerja Bank Jatim dapat terus tumbuh dan bertransformasi menuju digital bank dengan SDM yang berdaya saing tinggi.
“Selain itu, di usia ke-62 tahun ini Bank Jatim mengajak para stakeholder dan shareholder untuk bersama-sama memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dan Indonesia,” ujarnya.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi, berkolaborasi serta tumbuh bersama dalam mewujudkan transformasi digital banking BankJatim menuju BPD nomor 1 di Indonesia,” jelas Busrul.
Ia juga menegaskan bahwa Bank Jatim selalu beorientasi pada kemaslahatan dan kemanfaatan masyarakat. Untuk itu, Busrul menilai, Bank Jatim merasa terus terdorong untuk senantiasa meningkatkan layanannya.
”Bisnis kami bergerak dalam tiga pilar. Pertama, bagaimana memberikan nilai tambah dan kemanfaatan kepada jajaran pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten, termasuk di dalamnya seluruh ASN,” ucap Busrul.
“Kedua, bagaimana kita memberikan kemaslahatan dan kemanfaatan untuk UMKM karena Jawa Timur ini gudangnya UMKM. Ketiga, layanan perbankan kepada masyarakat umum,” jelasnya.
Selain meluncurkan JConnect Pro, Bank Jatim juga meluncurkan Desa Pendulum Devisa demi turut menyukseskan program pemerintah provinsi yaitu Jawa Timur Berdaya.
Desa Pendulum Devisa ini adalah desa binaan Bank Jatim yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan dan dipasarkan di mancanegara.
”Peran BankJatim dalam hal ini adalah memberikan coaching dari hulu hingga hilir kepada desa-desa terpilih yang memiliki komoditas unggulan tertentu berkualitas ekspor. Ini adalah wujud sinergitas BankJatim dengan pemerintah daerah,” ujar Busrul.
Sebagai informasi, Desa Pendulum Devisa yang diresmikan adalah Malang dengan komoditi alpukat pameling, Kediri dengan komoditi nanas madu simplex, Pacitan dengan komoditi spices, dan Ngawi dengan komoditi kerajinan.
































