InfoEkonomi.ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berhasil mendapat persetujuan para pemegang saham independen terkait aksi korporasi rencana penggabungan IndiHome ke Telkomsel. Persetujuan tersebut diperoleh saat Telkom menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 pada Selasa, 30 Mei 2023 lalu.
Adapun, IndiHome akan dilepas Telkom dan akan bergabung dengan Telkomsel per tanggal 1 Juli 2023 nanti.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengungkapkan sebelumnya Telkom dan Telkomsel telah menandatangani perjanjian pemisahan bersyarat atau Conditional Spin-off Agreement (CSA) pada 6 April 2023.
“Kita masih dalam proses untuk memenuhi itu. Hari ini persetujuan dari pemegang saham adalah salah satunya,” ujar Ririek di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Lebih lanjut, kata Bos Telkom ini, proses selanjutnya integrasi IndiHome dan Telkomsel akan sepenuhnya pada akhir Juni mendatang.
“Sehingga 1 Juli itu secara legal IndiHome resmi berakhir di Telkom, termasuk juga soal komersial, sehingga mulai Juli sudah di Telkomsel. Terkait detailnya seperti, nanti pada saatnya akan disampaikan,” tuturnya.
Setelah integrasi rampung dilakukan, hasil layanan penggabungan IndiHome dan Telkomsel direncanakan akan dirilis pada Agustus 2023.
Dengan pemisahan IndiHome ke Telkomsel ini, nantinya Telkom akan fokus ke segmen business to business (B2B). Sedangkan, Telkomsel fokus ke business to customer (B2C).
Seiring dengan perkawinan IndiHome dan Telkomsel itu turut menyemarakkan layanan fixed mobile convergence (FMC), yakni sebuah produk hasil penggabungan antara fixed broadband dan mobile brodband.
Implementasi FMC akan turut meningkatkan pada belanja modal alias capital expenditure (capex). Dalam lima tahun ke depan, capex Telkom diperkirakan bisa turun sampai 10%.
Selama ini, capex perusahaan plat merah itu terbilang cukup besar karena setiap anak usaha memiliki alokasi anggaran. Dengan penggabungan IndiHome dan Telkomsel, capex yang dikeluarkan akan lebih efisien.
Sumber: detikinet
