InfoEkonomi.ID – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat kinerja gemilang sepanjang tahun 2022. Jasa Marga mencatat capaian laba bersih perseroan pada tahun 2022 sebesar Rp2,75 triliun atau telah terjadinya peningkatan sebesar 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp1,62 triliun.
Peningkatan laba ini didorong kenaikan pendapatan usaha perseorangan yang tumbuh 17 persen menjadi Rp13,8 triliun.
Pendapatan jalan tol menjadi kontributor utama yang meningkat 15,4 persen (yoy) dengan perolehan Rp12,4 triliun. Pendapatan usaha lainnya juga mencetak kenaikan sebesar 35,2 persen dengan total Rp1,4 Triliun.
“Peningkatan kinerja positif ini juga tercermin dari pendapatan usaha perseroan sebesar Rp13,8 triliun atau tumbuh 17 persen. Capaian ini merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol sendiri yaitu sebesar Rp12,4 triliun atau meningkat 15,4 persen (year on year/yoy), dan juga kinerja usaha pendapatan lain sebesar Rp1,4 triliun atau naik sebesar 35,2 persen di periode yang sama pada tahun sebelumya (yoy),” kata Direktur Keuangan Jasa Marga Pramitha Wulanjani, dikutip Antara News.
Pramitha menambahkan, selain pendapatan tol dan pendapatan lain, EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 13,1 persen yoy atau mencapai Rp8,7 triliun, serta EBITDA margin mencapai 63 persen.
Beroperasinya sejumlah ruas jalan tol baru dan peningkatan mobilitas masyarakat menjadi salah satu yang mendorong pencapaian kinerja positif.
Selain itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan membagikan dividen tahun buku 2022, sebesar Rp549,38 miliar, atau 20 persen dari laba bersih Rp2,75 triliun. Hal tersebut berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebelum konferensi pers.
“Pertimbangan dari manajemen dalam pemberian dividen tersebut tidak lepas dari kondisi dari perseroan sendiri saat ini yang mulai pulih pasca pandemi COVID-19. Sehingga, Jasa Marga memiliki keuangan yang cukup untuk memberikan dividen kepada para pemegang saham setelah sebelumnya dua tahun yang lalu, tidak ada pemberian dividen menimbang ada pandemi,” kata Pramitha.
Deviden akan dibagikan kepada pemerintah sebagai pemegang saham 70 persen atau sebesar Rp384,56 miliar, sedangkan 30 persen atau RP164,81 miliar akan dibagikan untuk pemegang saham publik.
“Untuk sisa dari penggunaan laba bersih di tahun buku 2022 yang tidak dibagikan dalam bentuk dividen, maka Jasa Marga akan menggunakan sisanya sebagai cadangan lain yaitu sebesar 80 persen,” ungkapnya.
































