InfoEkonomi.ID – Kolaborasi antara perbankan dan lembaga pendidikan dapat membantu meningkatkan kinerja perbankan dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan siswa dan mahasiswa. Hal ini menjadi amanah perbankan untuk turut berkontribusi dalam peningkatan inklusi dan literasi keuangan di lembaga pendidikan.
Menurut Arie Fakhrizal, Pemimpin Divisi Dana dan Jasa PT Bank DKI Unit Usaha Syariah, pihaknya menilai kehadiran perbankan untuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan sangat penting. Perbankan dapat menyelenggarakan program pendidikan, dan pelatihan tentang literasi keuangan bagi lingkungan sekolah dan universitas.
“Program pendidikan literasi keuangan ini dapat dilakukan dengan memberi materi tentang pengelolaan keuangan pribadi, investasi, asuransi, dan produk perbankan lainnya. Dengan cara ini, siswa dan guru akan memiliki pengetahuan yang cukup tentang keuangan dan dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan,” papar Arie Fakhrizal dikutip dari laman Barisan.co.
Sebagai informasi, Hasil SNLIK (Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan) 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia yaitu sebesar 49,68%, naik dari tahun 2019 yang hanya 38,03%. Dari hasil prosentase literasi keuangan yang masih cenderung kecil, Arie menyepakati bahwa peran perbankan sangatlah penting dalam pengentasan masalah literasi keuangan.