InfoEkonomi.ID – Kuartal III 2022, PT Bank BTPN Syariah Tbk sukses mencetak laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 1,33 triliun.
BTPN juga berhasil mencatatkan Total Asset yaitu Rp 20,57 triliun dan pembiayaan mencapai Rp 11,35 triliun tumbuh 11% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 10,21 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan BTPN Syariah tersebut disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) dibawah ketentuan regulator.
BTPN Syariah juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 50,4%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 11,87 triliun.
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan, bahwa BTPN Syariah terus melakukan berbagai transformasi dalam melayani masyarakat pra dan cukup sejahtera serta mewujudkan sharia digital ecosystem for unbannked.
Transformasi tersebut membuat BTPN Syariah mampu mendorong kinerja Bank yang positif dan tumbuh berkelanjutan di tengah kondisi yang cukup menantang.
Dalam transformasi, bank melakukan empat langkah-langkah seperti, Pertama, melalui akses pembiayaan (access to finance) untuk Mitra Tepat yang merupakan perpanjangan tangan Bank. Kedua, akses pengetahuan (access to knowledge). Ketiga, akses persediaan (access to supply) melalui aplikasi Warung Tepat. Keempat, mendapatkan akses pasar (access to market) untuk memenuhi kebutuhan nasabah
“Keempat akses tersebut menjadi bagian dari langkah-langkah Bank untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sehingga memiliki dampak berkelanjutan untuk kehidupan yang lebih baik bagi nasabah inklusi dan komunitasnya. Salah satu nasabah yang sudah merasakan dampaknya dalam mendapatkan access to supply adalah Ibu Nurjanah di Sleman Jogjakarta. Melalui aplikasi warung tepat, Ibu Nurjanah dapat dengan mudah melakukan pemesanan barang persediaan untuk usaha kelontongnya dengan harga yang terjangkau dan komplit, tanpa ada minimal transaksi,” pungkas Fachmy Achmad.