InfoEkonomi.ID –Â PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp221,1 triliun hingga kuartal III/2022. Nilai tersebut mencapai 24 persen dari total kredit perseroan.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Darmawan Junaidi mengatakan pihaknya secara serius menerapkan dukungan untuk menumbuhkan bisnis yang berkelanjutan dan menjadi bagian penting dari ekonomi hijau.
“Bank Mandiri berada di jalur yang sangat tepat sesuai dengan regulasi praktik pembiayaan berkelanjutan perbankan di bawah regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” katanya dalam acara Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2022, Rabu (2/11/22).
Aturan yang dimaksud adalah Peraturan OJK (POJK) Nomor 51 tahun 2017 yang mencakup produk dan layanan keuangan berkelanjutan, sumber daya manusia, dan tata kelola perusahaan.
Bank Mandiri memberikan pembiayaan berkelanjutan tersebut sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Sementara, pembiayaan juga diberikan menyasar baik korporasi maupun mikro.
Berdasarkan rinciannya, pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri untuk segmen environmental atau lingkungan mencapai Rp101 triliun.
“Kami berkontribusi pada pembiayaan sektor hijau Indonesia yang mencapai Rp101 triliun atau hampir dari 11,1 persen dari portofolio pinjaman kami,” ujarnya.
Untuk sektor hijau ini, Persero mengalokasikan pinjamannya untuk proyek seperti panel surya dan pembiayaan kendaraan listrik secara ritel. Nilai dari pinjaman ini mencapai Rp588 miliar.
Dia juga mengatakan sekitar 46 persen dari US$300 juta obligasi berkelanjutan dialokasikan untuk sejumlah proyek hijau.
Sementara pada segmen sosial, Persero telah menyalurkan pembiayaan dengan nilai Rp120 triliun per kuartal III/2022. Nilainya mencapai 13,2 persen dari portofolio pinjamannya.
Untuk segmen sosial ini, Bank Mandiri misalnya menyalurkan pinjaman kepada 114 ribu perempuan di pedesaan melalui kerjasamanya dengan Amartha.
“Lalu, sebanyak 54 persen dari US$300 juta obligasi berkelanjutan yang diterbitkan perseroan telah menyasar proyek sosial,” ucapnya.
Pada segmen tata kelola, Bank Mandiri melakukan penguatan keamanan data pribadi nasabahnya. Kemudian, Bank Mandiri mengandalkan cabang cerdas atau smartbranch yang terintegrasi dengan platform digital Livin’ by Mandiri serta Kopra by Mandiri. Dia mengatakan sampai saat ini jumlah smartbranch Mandiri mencapai 241.
“Smartbranch itu telah mengurangi jejak karbon, dalam artian yang dihasilkan dari trafik,” katanya.
Tidak hanya dari sisi pembiayaan, Darmawan menambahkan Bank Mandiri juga secara konsisten telah mengadopsi praktik-praktik ESG secara lebih luas, termasuk di dalam operasional perusahaan.
Sebagai salah satu upaya nyata untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan, khususnya di Indonesia, Bank Mandiri juga menggelar Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2022 pada Rabu (2/11) secara hybrid.
Forum bertajuk Industry for tomorrow ini bertujuan untuk menyediakan wadah diskusi bagi pelaku bisnis, pemerintah, dan juga pelaku usaha lainnya terkait potensi dan tantangan ESG ke depan, baik di tingkat global maupun nasional.