InfoEkonomi.ID – Belum semua masyarakat melek keuangan. Sementara pemerintah menargetkan inklusi keuangan atau akses masyarakat terhadap produk maupun jasa keuangan mencapai 90 persen pada 2024 mendatang.
Sejauh ini berdasarkan survei nasional pada 2019, tingkat inklusi keuangan nasional berada di angka 76,19 persen. Inklusi keuangan memiliki manfaat, di antaranya untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan mendukung stabilitas sistem keuangan.
“Tingkat literasi dan inklusi keuangan di Jawa Timur sudah berada di atas rata-rata nasional. Tingkat literasi 48.95 persen dan inklusi sebesar 87,96 persen. Namun, dari angka tersebut terdapat gap atau jarak yang jauh antara literasi dan inklusi,” ujar Donny Eko Arifianto, Kepala Bagian Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang saat menghadiri Kraksaan Youth Funday yang digelar Bank Jatim di Alun-alun Kraksaan, Minggu (16/10).
Berdasarkan survei tersebut dapat diartikan masyarakat di Jatim sudah memiliki akses terkait produk maupun kegiatan jasa keuangan. Namun, belum sepenuhnya memahami manfaat atau risiko dari produk yang dimaksud.
“Akses keuangan merupakan dasar bagi masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat,” katanya dikutip dari Radar Bromo.
Menurutnya, untuk mewujudkan keungan yang kondusif harus diiringi juga dengan upaya mendorong masyarakat agar faham dan melek akan layanan jasa keuangan.
“Dengan demikian untuk mewujudkan keuangan yang kondusif perlu adanya dorongan. Kemudian juga peningkatan pemahaman masyarakat akan pelayanan jasa keuangan,” katanya.
Donny mengatakan, OJK sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Bank Jatim. Salah satunya dengan mendorong pembukaan rekening untuk seluruh segmen masyarakat melalui produk Simpeda Bank Jatim. Termasuk dengan menggelar Kraksaan Youth Funday yang merupakan praacara Undian Gebyar Simpeda Bank Jatim 2022 untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
“Kami mengharapkan ini bisa meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Jatim, khususnya Kabupaten Probolinggo. Semoga bisa memberikan manfaaat bagi masyarakat serta mendorong pertumbuhan perekonomian nasional,” bebernya.
Di Kraksaan Youth Funday juga dilakukan penandatanganan bulan inklusi keuangan (BIK) berupa sign commitment support oleh Wakil Bupati Timbul Prihanjoko, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jatim, Erdianto Sigit Cahyono dan Kepala Bagian Pengawasan Perbankan OJK Malang, Donny Eko Arifianto.