Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia kembali merilis perkembangan harga pangan terbaru. Hingga Sabtu pukul 10.14 WIB, sejumlah komoditas tercatat mengalami pergerakan harga, terutama pada kelompok cabai dan beras.
Dalam laporan tersebut, harga cabai rawit merah tercatat mencapai Rp42.700 per kilogram. Sementara itu, telur ayam ras berada di level Rp31.450 per kilogram, stabil dibandingkan periode sebelumnya.
Untuk komoditas bumbu dapur, bawang merah tercatat di harga Rp41.600 per kilogram, sedangkan bawang putih berada pada kisaran Rp38.600 per kilogram.
Di sisi lain, harga beras yang menjadi kebutuhan utama masyarakat juga menunjukkan variasi berdasarkan kualitasnya. Beras kualitas bawah I berada di angka Rp14.450 per kilogram, disusul beras kualitas bawah II sebesar Rp14.250 per kilogram. Untuk kategori menengah, beras medium I tercatat seharga Rp15.900 per kilogram dan medium II di harga Rp15.700 per kilogram. Adapun beras kualitas super I menyentuh Rp17.100 per kilogram, sementara super II berada di level Rp16.600 per kilogram.
Pada komoditas hortikultura lainnya, PIHPS mencatat cabai merah besar berada di angka Rp57.150 per kilogram, cabai merah keriting di Rp54.300 per kilogram, dan cabai rawit hijau pada kisaran Rp37.550 per kilogram.
Untuk sumber protein hewani, daging ayam ras tercatat di harga Rp37.850 per kilogram. Sementara itu, daging sapi kualitas I dipasarkan dengan harga Rp140.700 per kilogram dan kualitas II sebesar Rp132.650 per kilogram.
Komoditas kebutuhan rumah tangga lainnya yaitu gula pasir premium dipatok pada harga Rp19.800 per kilogram, sedangkan gula pasir lokal berada di kisaran Rp18.050 per kilogram.
Adapun harga minyak goreng tercatat bervariasi, mulai dari minyak goreng curah seharga Rp18.600 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di Rp22.450 per liter, dan kemasan bermerek II pada harga Rp21.400 per liter.
Rangkaian data tersebut menjadi indikator penting bagi pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat dalam memantau dinamika harga pangan nasional yang kerap dipengaruhi kondisi cuaca, distribusi, dan permintaan pasar.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News






























